Konsep ponsel 'murah meriah' sepertinya masih menjadi strategi Smartfren
untuk bersaing di ranah ponsel pintar dan juga menggaet pelanggan data.
Produk andalan terbaru mereka adalah Andromax U, yang dilengkapi fitur
menggoda.
Kenapa disebut menggoda? Sebab dengan banderol harga Rp
1,599 juta, Andromax sudah dilengkapi dengan spesifikasi yang cukup
mentereng.
Sebut saja kamera 8 megapixel, prosesor dual core 1,2
GHz Qualcomm Snapdragon hingga sudah dilengkapi dengan sistem operasi
Android 4.0 Ice Cream Sandwich yang akan bisa di-upgrade ke versi Jelly Bean.
Lantas bagaimana dengan performa dan penampilannya? Simak review detikINET berikut terhadap Andromax U.
Manis Minimalis
Dengan mengusung konsep full touch screen,
Andromax U bisa dibilang cukup memiliki gaya. Desain yang disajikan bak
ponsel-ponsel kelas atas, dibalut dengan bahan plastik glossy berwarna
hitam (ada juga versi warna putih).
Tampilan wajah Andromax U
cukup manis dan minimalis dengan layar selebar 4,5 inch IPS display
540x960 pixel. Tak ada tombol fisik sama sekali di sisi muka. Namun
ketika layar aktif akan terlihat tiga tombol layar sentuh untuk navigasi
standar yakni home, back, dan shortcut.
Tombol fisik baru ada di
bagian samping, di kanan ada on-off button sedangkan di sisi kiri
urusan volume. Bagian atas pun hanya ada dua lubang colokan, untuk
charger dan audiojack 3,5 mm output.
Dengan keberadaan fitur One
Glass Solution, panel layar tampak menyatu dengan pelapis kaca yang
bersentuhan langsung dengan jari pengguna sehingga gambar yang
ditampilkan terlihat lebih jernih.
Beralih ke belakang terdapat
lobang speaker di sisi bawah. Sementara di atas menjadi porsi kamera
beserta LED flash. Berbeda dengan seri Andromax terdahulu, untuk seri U,
bagian punggung ini dibuat lebih mulus, tidak ada gradasi. Alhasil
ketika dipegang dalam kondisi berkeringat, pegangan dapat menjadi licin.
Satu
sorotan lainnya juga datang terhadap desain kamera di bagian belakang
ini yang terlihat terlalu besar dan agak menonjol. Tentu alangkah lebih
elegan lagi jika kamera ini dibuat lebih 'tertutup' dan rata dengan
cover.
Pun demikian, overall, desain dan bodi Andromax U cukup manis dan berkelas untuk ponsel selevelnya.
EVDO Rev A vs GPRS
Andromax U bisa dibilang
ponsel penyegaran dari Smartfren. Sebab pada seri-seri sebelumnya,
operator CDMA ini menggandeng HiSense sebagai partner manufaktur untuk
membuat perangkat andalannya. Namun kali ini mereka memilih Innos
sebagai pabrikan yang membuat Andromax U.
Tentunya, dengan
peralihan pabrikan ini, diharapkan ada peningkatan dari urusan gaya dan
kemampuan. Sehingga mereka dapat melepas diri dari generalisasi label
'ponsel China' yang kerap dipandang sebelah mata.
Penampilan
Andromax U sendiri tak bisa dilepas dari keberadaan OS Android Ice Cream
Sandwich yang diusungnya. Memang dari segi tampilan tak terlalu banyak
perubahan dibandingkan perangkat lain yang sejenis.
User
interface di Andromax U bisa dikustomisasi dengan beragam widget.
Terdapat pula Smartfren Customer info sebagai desain default di halaman
utama.
Urusan konektivitas, ponsel ini sejatinya sudah dual on
(EVDO+GSM). Dimana ia sudah mendukung teknologi CDMA 2000 1x EVDO RevA
800/1900 MHz + GSM GPRS. Nah, di sinilah yang disayangkan, konektivitas
GSM di sini telah dibatasi cuma bisa berjalan sebatas di jaringan GPRS.
Sementara
untuk jalur EVDO Rev A di atas kertas bisa digeber dengan kecepatan
download up to 3,1 Mbps dan upload hingga 1,8 Mbps. Bisa ditebak,
Smartfren pastinya ingin terus 'menjaga' pengguna Andromax U untuk terus
menggunakan layanan mereka, dibandingkan alih-alih memakai layanan
operator 'tetangga'.
Selain itu, tersedia pula konektifitas lain
seperti bluetooth 3.0, WiFi dengan kemampuan mobile hotspot serta kabel
MicroUSB sehingga dapat digunakan sebagi modem.
Pada kartu RUIM
(CDMA), ponsel ini menggunakan format micro SIM card. Namun pengguna tak
perlu khawatir karena kartu perdana yang disertakan pada paket
penjualan telah dilengkapi dengan micro RUIM. Sedangkan untuk slot GSM,
menggunakan SIM card biasa.
Performa
Untuk urusan performa, Andromax u
tentunya tak bisa dilepaskan dari komponen prosesor 'dua otak' mereka
yang dibenamkan. Mengusung nama besar Qualcomm Snapdragon dengan
kecepatan 1,2 GHz, tentunya ada harapan tinggi dari kinerja yang bisa
diletupkan dari perangkat ini.
Ketika dijajal, untuk menjalankan
beragam aplikasi game dan multimedia, Andromax U bisa dibilang tidak
mengecewakan. Aplikasi tersebut berjalan cukup mulus.
Artinya
kombinasi prosesor dual core Qualcomm Snapdragon MSM8625 dengan GPU 203
Adreno cukup ciamik di perangkat yang memiliki RAM 768 MB ini. Tampilan
layar yang diusap dengan capat begitu gampang dilibas.
Hanya saja saat beralih digunakan untuk menjalankan video HD, sepertinya Andromax U cukup keteteran untuk mengimbanginya.
Antutu
mencatat ponsel dengan baterai Lithium Ion 1800 mAh ini mencapai nilai
6382. Sementara aplikasi benchmark Quadran Standar memberikan nilai 2806
kepada Andromax U.
Kamera
Seperti
yang telah disebutkan di awal artikel ini, kamera menjadi salah satu
fitur yang paling menggoda dari Andromax U. Sederhana saja, dengan harga
Rp 1,6 juta tentu perangkat ini menjadi segelintir ponsel yang berani
menawarkan kamera sekelas 8 megapixel.
Kamera utama tersebut ditempatkan di bagian belakang, sementara di sisi depan dilengkapi dengan kamera 2 megapixel.
Lantas
bagaimana kualitasnya? Untuk kamera 8 MP-nya, tentu saja cukup baik.
Apalagi saat digunakan dalam kondisi cukup cahaya atau di luar ruangan,
hasil jepretan tak kalah dengan ponsel high end yang jauh lebih mahal.
Sementara
di dalam ruangan atau kondisi gelap, hasilnya juga gak jelek-jelek
amat. Kehadiran autofocus dan LED flash membuat hasil bidikan dari
kamera ini masih dia atas perangkat sejenis dengan jumlah megapixel
lebih sedikit.
Yang menarik di sini adalah fitur camera setting
yang menjadi bawaan Ice Cream Sandwich. Dimana berbagai pengaturan
pengambilan gambar bisa dipilih dengan mudah. Mulai dari ukuran dan
kualitas foto, efek warna, besaran saturasi dan contrast, serta masih
banyak lagi.
Oh, iya jangan lupa untuk menjajal fitur panorama di
kamera ponsel ini yang cukup membantu untuk mengambil gambar yang
bernuansa pemandangan.
Sementara untuk urusan perekaman video,
kamera Andromax U bisa meringkus hingga resolusi HD 720p. Anda juga bisa
mensetting dari segi audio dan video encoder, video duration dengan
maksimal 30 menit, serta efek warna.
Kesimpulan:
Dengan banderol harga Rp 1,6 juta,
tentu saja Andromax U diterjunkan untuk segmen menengah ke bawah. Namun
dengan spesifikasi yang diberikan, sepertinya tidak jelek-jelek amat.
Seperti keberadaan prosesor dual core Qualcomm Snapdragon dan kamera 8 megapixel, menjadi tawaran yang cukup menggoda.
Tinggal menunggu upgrade untuk Jelly Bean di perangkat ini yang belum bisa dipastikan kapan waktunya.
Selain
itu seperti seri-seri Andromax sebelumnya, di Andromax U, Smartfren
juga telah menawarkan pengguna dengan pilihan beragam aplikasi yang
cukup menarik. Semisal gudang musik, FM radio, uangku, viki, google
maps, dan masih banyak lagi.
Kelebihan:
-. Harga terjangkau
-. Kamera dan Prosesor Menggoda
-. Desain Elegan
Kekurangan
-. Koneksi GSM hanya terbatas di GPRS
-. Masih menanti Jelly Bean
Tuesday, February 19, 2013
Andromax U: Ponsel Rp 1,6 Juta dengan Kamera Menggoda
0 Comments